TCP/IP
(Transmission Control
Protocol/Internet Protocol)
Transmission
Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dibuat oleh Department of
Defence (DoD) untuk memastikan dan menjaga integritas data sama seperti halnya
menjaga komunikasi dalam situasi kekacauan perang. Lalu apa pengertian Transmission
Control Protocol (TCP/IP) itu sendiri dan juga Apa itu Internet Protocol
(IP)?
Transmission
Control Protocol (TCP/IP) adalah suatu protocol atau perantara yang bisa
mentransmisikan per segment, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang
sesuai dengan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu hingga selesai.
Sedangkan Internet Protocol (IP) merupakan protocol yang mengatur
routing dari pentrasmisian melewati jaringan antara pengirim dan penerima,
termasuk isi terkait dengan pengelamatan jaringan dan komputer. Jadi Internet
Protocol juga dapat dikatakan sebagai perantara komunikasi antar komputer
dengan menggunakan alamat yang dinamakan dengan IP Address yang menjadi
identitas dari jaringan.
Model DOD adalah
versi pemadatan dari model OSI, yang terdiri atas empat, dan bukan tujuh layer,
yaitu:
· -
Layer Process/Application
·
- Layer Host-to-Host
·
- Layer Internet
·
- Layer Network Access
Berikut ini adalah perbandingan model DoD dan Model
referensi OSI :
Gambar 2. 1 Model DoD dan OSI
Layer
Process/Application mendefinisikan protocol untuk komunikasi aplikasi
node-to-node dan juga mengontrol spesifikasi user-interface.
Layer Host-to-Host
sejalan dengan fungsi layer Transport pada OSI, mendefinisikan protocol untuk
mengatur level service transmisi untuk aplikasi. Layer ini menangani masalah
seperti menciptakan komunikasi end-to-end (ujung ke ujung) yang andal dan
memastikan data bebas dari kesalahan saat pengiriman. Layer ini juga menangani
paket yang berurutan (packet sequencing) dan menjaga integritas data.
Layer Internet
setara dengan layer Network pada OSI, mengalokasikan protocol yang berhubungan
dengan transmisi logis sebuah paket ke seluruh network. Layer ini menjaga
pengelamatan host dengan memberikan alamat IP dan menangani routing dari paket
yang melalui beberapa network.
Layer Network
Access memonitor pertukaran data antara host dan jaringan (network).
Persamaan dari Data Link dan Layer Physical dari model OSI yaitu layer Network
Access mengawasi pengelamatan secara hardware dan mendefinisikan protocol untuk
transmisi fisik data.
Pada gambar
2.2 memperlihatkan protocol TCP/IP dan bagaimana hubungan protocol tersebut
dengan model layer DoD.
Gambar 2. 2 Protocol TCP/IP
Berikut ini
adalah penjelasan masing-masing protocol yang ada pada Protocol TCP/IP :
A. Protocol
Layer Process/Application
Berikut ini adalah aplikasi dan service
lain yang umum digunakan pada network IP, yaitu :
a.
Telnet
Telnet
adalah bunglonnya protocol, yang dikhususkan untuk emulasi terminal. FTP
memungkinkan pengguna pada mesin remote yang disebut sebagai telnet client,
untuk mengakses sumber daya pada mesin lain yaitu server telnet. Telnet bisa
melakukan itu dengan membuat koneksi ke telnet server dan membuat tampilannya
seakan-akan terkoneksi langsung dengan network local. Nama Telnet
berasal dari kata “Telephone Network” (jaringan telepon), dimana dulunya
sesi telnet banyak terjadi.
b.
File Transfer Protocol (FTP)
File Transfer Protocol (FTP) adalah protocol yang memungkinkan
kita untuk mentransfer file antara dua mesin. Tapi, FTP tidak hanya sekedar
protocol, FTP juga merupakan program. Ketika FTP sebagai protocol, FTP
digunakan oleh aplikasi, namun ketika FTP sebagai program dipergunakan oleh
user untuk menjalankan tugas-tugas file. FTP bekerja sama dengan Telnet untuk
secara transparan, menghubungkan ke server FTP untuk kemudian memfasilitasi
kegiatan transfer.
Fungsi FTP terbatas untuk melihat dan manipulasi direktori, menampilkan
isi file dan meng-copy file antara-host. FTP tidak bisa mengeksekusi remote
file sebagai program.
c.
Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
Trivial File Transfer Protocol (TFTP) Adalah versi sederhana dari
FTP, tapi TFTP merupakan protocol pilihan jika kita mengetahui jelas apa yang
kita inginkan dan dimana menemukannya, protocol ini juga mudah digunakan dan
cepat, protocol ini tidak memberikan fungsi yang berlimpah seperti FTP. TFTP
tidak mempunyai kemampuan directory-browsing; tidak bisa melakukan apapun
selain mengirim dan menerima file.
Kelebihan TFTP :
1. Mudah
digunakan dan cepat
2. Menghemat
bagian data, Karena mengirim blok data yang jauh lebih kecil dibandingkan
dengan FTP
Kekurangan TFTP :
1. Fungsinya
hanya sedikit
2. Tidak
bisa melakukan apapun selain mengirim dan menerima file
3. Dari
segi keamanan tidak aman
4. Hanya
sedikit site yang mendukung TFTP karena masalah resiko keamanan tadi.
d.
Network File System (NFS)
Network File System (NFS) Adalah protocol utama spesialisasi dalam
file sharing (berbagi file). NFS memungkinkan dua tipe file system yang berbeda
untuk saling bekerja sama.
e.
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
SMTP merupakan sebuah metode pengiriman email secara spool atau
Queue. Pada saat sebuah pesan dikirimkan ke sebuah tujuan, pesan tersebut akan
di-spool ke sebuah alat yang biasanya adalah sebuah harddisk. Software server
pada tempat tujuan akan berjaga-jaga, secara teratur akan mengecek queue ini
untuk melihat apakah ada pesan-pesan yang masuk. Jika ada pesan-pesan yang
terdeteksi, software server akan mengirimkannya ke tempat tujuan. SMTP
digunakan untuk mengirimkan email, sedangkan POP3 digunakan untuk menerima
mail.
f.
Line Printer Daemon (LPD)
Line Printer Daemon (LPD) dirancang untuk kebutuhan sharing
printer (berbagi printer). LPD, bersama dengan program LPR (Line Printer),
memungkinkan tugas printer di-spool dan dikirim ke network printer melalui
TCP/IP.
g.
X Window
Dirancang untuk kebutuhan client-server, X Window mendefinisikan protocol
untuk aplikasi client/server dengan graphical user interface (GUI).
h.
Simple Network Management Protocol (SNMP)
Simple Network Management Protocol (SNMP) mengumpulkan dan
memanipulasi informasi network berharga. SNMP mengumpulkan data dengan cara
menanyakannya ke alat-alat di jaringan dari komputer mananjemen dengan interval
waktu yang tetap atau acak dan membutuhkan alat-alat untuk memberikan
informasinya. Protocol SNMP juga bisa bertindak sebagai penjaga network,
memberikan peringatan yang cepat kepada manager setiap terjadi suatu kejadian.
i.
Domain Name Service (DNS)
Domain Name Sevice (DNS) menerjemahkan atau menguraikan nama
host-khususnya nama internet seperti www.studyroom.site. Apabila kita ingin
membuka sebuah website kita tidak harus menggunakan DNS, namun kita juga bisa menggunakan
alamat ip dari website tersebut. namun, pasti kita berpikir kenapa dibuat DNS?,
DNS dibuat untuk mengubah sebuah alamt IP menjadi nama yang mudah diingat. Jadi
disini jika DNS tidak ada, maka apabila kita ingin membuka sebuah website, maka
kita harus memasukkan alamat ip, tentu untuk satu website bisa kita ingat,
namun untuk banyak website pasti kita sulit untuk mengingatnya.
DNS digunakan untuk menguraikan Fully Qualified Domain Name (FQDN),
Sebagai contoh, www.studyroom.site atau www.facebook.com. FQDN hierarki
yang secara logical menentukan lokasi system berdasarkan identifikasi
domainnya.
j.
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)/BootP
(Bootstrap Protocol)
Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP) memberikan alamat IP ke Host (komputer/alat network) secara
otomatis.
DHCP berbeda dengan BootP dimana
BootP memberikan alamt IP ke host, tapi alamat hardware dari host harus
dimasukkan secara manual ke tabel BootP.
Berikut ini adalah informasi yang
bisa diberikan oleh DHCP server :
1. Alamat
IP
2. Subnet
Mask
3. Nama
Domain
4. Default
Gateway (routers)
5. DNS
6. Informasi
WINS
B. Protocol
Layer Host-to-Host
Tujuan dari layer ini yaitu
melindungi upper-layer (layer atas) applications dari kompleksitas network.
Layer ini mengatakan pada upper layer, “Berikan saja data stream anda, dengan
instruksi apa pun dan saya akan mulai proses menerima informasi anda siap untuk
dikirim”.
Bagian berikut mendeskripsikan dua
protocol pada layer ini :
1. Transmission
Control Protocol (TCP)
Transmission
Control Protocol (TCP) menggunakan blok informasi yang besar dari aplikasi
dan memecahnya kedalam segmen.
2. User
Datagram Protocol (UDP)
User Datagram Protocol (UDP) adalah model protocol yang ekonomis
dan yang sudah disederhanakan di mana terkadang UDP disebut thin protocol.
UDP
tidak menawarkan semua sifat TCP, tapi UDP melakukan pekerjaan yang baik untuk
mengirim informasi yang tidak membutuhkan reabilitas dan UDP melakukannya
dengan sumber daya jaringan yang jauh lebih sedikit.
Konsep
Kunci Protocol Host-to-Host
Pada
tabel dibawah ini merupakan beberap konsep kunci yang harus diingat pada kedua
protocol ini:
TCP
|
UDP
|
Berurutan (sequenced)
|
Tidak beruruan (unsequenced)
|
Reliable
|
Unreliable
|
Connection-oriented
|
Connectionless
|
Virtual circuit
|
Low overhead
|
Acknowledgment
|
No acknowledgment
|
Windowing flow control
|
Tidak ada windowing atau flow
control
|
TCP bekerja
dapat dianalogikan dengan telepon. Hampir semua dari kita mengetahui bahwa
sebelum kita bisa berbicara dengan seseorang ditelepon, maka kita harus
terkoneksi terlebih dahulu dengan orang tersebut-siapapun mereka. Ini seperti
virtual circuit pada protocol TCP. Jika kita memberikan informasi berharga
kepada seseorang selama pembicaraan, mungkin kita berkata “kamu mengerti?” atau
bertanya “kamu paham akan hal itu” berkata seperti ini hamper sama dengan
acknowledgment TCP yang dirancang untuk melakukan verifikasi. Dari waktu
kewaktu orang-orang juga bertanya,” apakah kamu masih disana?” mereka
mengakhiri percakapan mereka dengan kata “sampai jumpa” dan menutup percakapan.
TCP juga melakukan fungsi yang sama seperti itu.
Sebaliknya,
dengan menggunakan UDP adalah seperti mengirimkan kartu pos. untuk melakukan
hal itu, kita perlu menghubungi orang yang hendak dituju terlebih dahulu. Kita
hanya perlu menulis pesan, alamat pada kartu pos dan mengirimkannya.ini adalah
analogi dari UDP connectionless. Karena pesan di dalam kartu pos bukanlah
urusan hidup atau mati, kita tidak perlu tanda terima (acknowledgment) dari
sang penerima kartu pos. sama juga dengan analogi kartu pos, UDP yang tidak
memerlukan acknowledgment.
Nomor
Port
Nomor
port digunakan untuk mengikuti perkembangan komunikasi yang melewati jaringan
secara bersama-sama. Berikut ini adalah port untuk TCP dan UDP :
Gambar 2. 3 Nomor Port untuk TCP
dan UDP
Nomor port
lain yang bisa digunakan yaitu :
·
Nomor dibawah 1024 dianggap sebagai well-known
port number (nomor port umum) dan didefinisikan pada RFC 3232.
·
Nomor 1024 dan di atasnya digunakan oleh upper
layer untuk men-set up sesi dengan host lain dan oleh TCP sebagai alamat asal
dan tujuan di dalam segmen TCP.
C. Protocol
Layer Internet
Berikut ini
menjelaskan protocol pada layer internet :
1. Internet
Protocol (IP)
2. Internet
Control Message Protocol (ICMP)
3. Address
Resolution Protocol (ARP)
4. Reverse
Address Resolution Protocol (RARP)
1. Internet
Protocol (IP)
Internet Protocol (IP) bisa dikatakan
sebagai layer internet.IP Merupakan gambaran besar yang bisa dikatakan “melihat
semua”, dengan inilah IP mengetahui semua interkoneksi jaringan (IP memegang
peranan penting karena jangkauannya atas interkoneksi network).
2. Internet Control Message Protocol (ICMP)
Internet Control Message Protocol (ICMP) bekerja pada layer
network dan digunakan oleh IP untuk banyak layanan lain. ICMP adalah protocol
manajemen dan layanan messaging yang disediakan untuk IP. Message ICMP dibawa
sebagai diagram IP.
Berikut ini yang beberapa aktivitas dan pesan umum yang berhubungan
dengan ICMP:
·
Destination Uncreachable, Jika router tidak
dapat mengirim sebuah IP datagram lagi, maka ICMP dipakai untuk mengirim pesan
kembali ke pengirim, memberitahu mengenai kondisi yang ada. Sebagai contoh,
jika router menerima sebuah paket yang ditujuakn ke network yang tidak
diketahui oleh router, maka akan dikirim pesan “destination uncreahble” kembali
ke host pengiriman.
·
Buffer Full, jika memory buffer untuk menerima
masukan datagram masukan sebuah router penuh, akan digunakan ICMP untuk
mengirim pesan tersebut sampai kepadatan (Congestion) berkurang.
·
Hops, setiap datagram IP ditujukan untuk melalui
beberapa router, yang disebut hops.
·
Ping, PING (Packet Internet Gropher) menggunakan
pesan echo dari ICMP untuk mengecek koneksi fisik dan logic jaringan
·
Traceroute, Menggunakan timeouts ICMP,
Traceroute digunakan untuk mencari rute perjalanan yang dilewati oleh paket
dalam internetwork.
3. Address
Resolution Protocol (ARP)
Address
Resolution Protocol (ARP) mencari alamat hardware dari host yang sudah
diketahui alamat IP-nya. Cara kerja dari ARP yaitu, ketika IP mempunyai
datagram untuk dikirim, informasi alamat hardware tujuan dari network local
harus diberitahukan kepada protocol network access seperti ethernet atau token
ring. (Alamat tujuan IP yang telah diinformasikan oleh protocol upper-layer).
ARP akan digunakan untuk menemukan informasi alamat hardware tujuan jika pada
ARP cahce tidak ditemukan.
4. Reserve
Address Resolution Protocol (RARP)
Ketika
IP digunakan oleh mesin diskless (mesin tanpa menggunakan disk), tidak ad acara
untuk mengetahui alamat IP-nya. Namun alamat MAC bisa diketahui. Reverse Address
Resolution Protocol (RARP) mengetahui identitas alamat IP untuk mesin diskless
dengan cara mengirim paket yang mengikutsertakan alamat MAC dan meminta alamat
IP untuk alamat MAC tersebut.
Reference
:
Lammle Todd.2005.CCNA:Cisco Certified Network Associate
Study Guide.Jakarta:Elex Media Komputindo.
Rachman Oscar,Yugianto Gin
Gin.2008.TCP/IP.Bandung:Informatika.
Partnet : Faizura Zadri
Partner : Suci Ramadhani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar